Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah
tropis primadona ekspor Indonesia, hal ini dapat dilihat dari ekspor
buah-buahan Indonesia didominasi komoditas manggis, yaitu pada tahun
2006.
Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung telah berhasil menembus pasar
ekspor buah manggis ke negara tujuan Singapura dan Taiwan dalam upaya
meningkatkan pemasaran dengan volume ekspor 30 persen dari total
produksi, dan jumlah ini dinilai masih kecil karena dihadapkan kendala
berupa ketatnya persyaratan ekspor.
Selain Singapura dan Taiwan sejak tahun 1994, buah hitam manis ini
juga diminati di kawasan Timur Tengah. Beberapa negara Asia lain seperti
Jepang, Hong Kong, dan Thailand, juga menjadi daerah tujuan
pengirimannya.
Kontribusi ekspor manggis terhadap total ekspor buah-buahan nasional
adalah sebesar 37,4% sedangkan konstribusi produksi manggis adalah hanya
0,5% dari total produksi nasional. Ini menghantarkan manggis menjadi
buah-buahan andalan ekspor Indonesia, apalagi komoditas ini merupakan
unik dan spesifik daerah tropis, sehingga pesaingnya tidak banyak.
Bupati Tanggamus H. Bambang Kurniawan mengatakan, jumlah produksi
manggis di Tanggamus sebesar 9.688 ton per tahun dari tanaman sebanyak
1.468 ha dan 902 ha diantaranya sudah menghasilkan manggis. Pohon-pohon
manggis ini tersebar di areal perkebunan warga di dekat lereng Gunung
Tanggamus. Selain manggis, kawasan ini juga kaya buah-buahan lain,
seperti avokad, cempedak, durian, dan duku. Buah-buahan ini baru dikirim
ke pasar lokal, seperti Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, dan sejumlah
kota besar di Pulau Jawa seperti Semarang dan Surabaya.
Pada umumnya tanaman manggis di Tanggamus sudah berumur lebih dari
100 tahun. Peremajaan tanaman baru dilakukan akhir tahun 1990-an.
Sebagian besar tanaman manggis merupakan tanaman pekarangan, kebun
campuran, dan ditanam pada daerah perbukitan/hutan. Pemeliharan tanaman
relatif tidak ada, kini biasanya petani hanya menunggu panen manggis.
Ketersediaan bibit manggis sangat sulit karena pohon induk yang
berkualitas masih sangat jarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar